(SJO, BANDUNG) - PT Jamsostek (Persero) tetap berusaha meningkatkan pelayanan bagi para pesertanya menyusul rencana transformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, yang dimulai 1 Januari 2014.
Direktur Pelayanan PT Jamsostek, Achmad Riadi mengatakan pihaknya meningkatkan manfaat program diantaranya Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK). Kompensasi dan rehabilitasi bagi peserta yang mengalami kecelakaan maupun sakit akan terus diberikan hingga yang bersangkutan pulih dan bisa kembali bekerja.
"Kalau dulu cuma sampai Rp 21 juta tapi sekarang peserta akan diobatin sampai sembuh," ujarnya kepada wartawan usai acara "Jamsostek Goes to Factory" di Mulia Industri, Bekasi, Senin.
Dia menjelaskan peningkatan layanan bagian dari upaya tranformasi. Kinerja perusahaan diharapkan terus mentereng tanpa ada keluhan dari peserta meski akan berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada tahun depan.
Selama 35 tahun, Jamsostek telah menghimpun dana sangat besar dari para peserta. Rp 60 triliun diantaranya telah disalurkan kembali kepada para peserta. Di Jabar, Jamsosek menghimpun hampir Rp 10 triliun dalam kurun 10 tahun belakang, 76% dari nilai tersebut berasal darti program JHT.
"Kita harus lebih baik lagi, percuma bertransformasi kalau layanan tidak lebih baik dari sekarang," ucapnya.
PT Jamsostek mendatangi pabrik dengan tema Jamsostek Goes to Factory sebagai bagian dari peningkatan pelayanan. Dalam kesempatan itu Jamsostek mengadakan kegiatan medikal Checkup.
Selain MCU, pihaknya juga giat memberikan pelatihan K3 bagi tenaga kerja dan perusahaan. Pelatihan tersebut juga ditunjang dengan pemberian peralatan K3 terutama kepada perusahaan jasa kontruksi.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menggenjot penyaluran dana peningkatan kesejahteraan peserta DPKP. Program DPKP tersebut antara lain pinjaman uang muka perumahan, pinjaman renovasi rumah, beasiswa anak tenaga kerja peserta jamsostek, pinjaman koperasi, dan bantuan biaya administrasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Sebagai langkah inovasi, Jamsostek akan menerbitkan kartu pintar. Kartu pintar itu dapat digunakan untuk berbelanja di pasar modern, minimarket, sebagai kartu tol, mengecek tabungan JHT, serta berisi informasi jati diri pemiliknya.
Penerbitan kartu pintar ini rencananya akan disatukan dengan kartu BPJS Kesehatan. Hal ini penting dilakukan agar peserta cukup memiliki satu kartu karena fungsinya nyaris serupa. (r22)
0 komentar:
Posting Komentar