(SJO, TASIKMALAYA) Proyek pembangunan jabar selatan yang menyerap dana APBN triliunan rupiah jangan sampai molor, hal itu diutarakan saat Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat (Jabar) Muhammad Guntoro tengah melakukan kunjungan kerja ke Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pelayanan V Tasikmalaya.
“Secara normatif proyek tersebut dibatasi tahun anggaran. Sehingga dalam pengerjaannya harus sesuai dengan jadwal pengerjaan,”tekan Guntoro kepada Satuan Kerja (Satker) Pengelolaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Jawa Barat yang sekarang tengah melaksanakan pembangunannya dalam wilayah Provinsi Jawa Barat.
Meski isi pesan yang disampaikan tidak menggigit, sangat jelas tersirat mimik kekhawatiran dari orang nomor satu di Dinas Bina Marga Jabar itu, dirinya berpesan agar penting untuk ditindaklanjuti oleh Satker PJN Wilayah II Jawa Barat yang terdiri dari sembilan PPK yang saat ini sedang menggarap 22 paket proyek di wilayah selatan Jabar.
“Saya berharap mereka jangan tertidur, berpaculah dalam waktu, sebab posisi pembangunan tersebut bukanlah proyek mimpi, melainkan proyek yang dibatasi tahun anggaran sampai Desember 2013 ini,” ungkap Guntoro kepada wartawan.
Lebih lanjut ia mengatakan, proyek tersebut merupakan program pusat untuk menormalkan jalur wilayah selatan, karena sepanjang jalan tersebut masih ada beberapa titik yang sudah mulai menyempit, tapi secara umum kelayakan-kelayakan jalan sudah tersambung, termasuk sebanyak 176 buah jembatan sudah tersambung.
“Sekarang ini kita berharap bagaimana meningkatkan supaya infrastruktur jalan tersebut dapat termanfaatkan dengan baik, karena pemerintah provinsi Jawa Barat juga punya kewajiban untuk membuka jalur vertical-nya yaitu (sirip-siripnya), seperti halnya ruas jalan Rancabuaya yang sudah tersambung,” tambah Guntoro.
Disinggung soal hasil pekerjaan yang dilaksanakan Satker PJN Wilayah II Jawa Barat, Guntoro enggan menjawab secara detil, karena secara teknis merasa bukan wilayahnya.
“Untuk lebih jelasnya, silahkan anda ke Balai Besar di Bandung, disana ada Satker dan PPK-nya yang dapat menjelaskannya,” saran Guntoro.
Lebih jauh Guntoro memaparkan, kalau melihat hasil fisik dalam bulan ini, Satker PJN itu sudah tertidur. Dikatakannya, hal ini tidak boleh terjadi, karena proyek ini bukan proyek mimpi.
“Bangun tidur selesai, tidak bisa seperti itu, semua ada prosesnya. Sebagai gambaran, disatu sisi kegiatan proyeknya berjalan, disisi lain ada yang tidak berjalan,” singgung Guntoro.
Sebab secara mental, proyek ini dibatasi dengan tahun anggaran yaitu sampai Desember 2013 mendatang.
“Jadi berpaculah dalam waktu dengan tidak mengabaikan dalam segi teknis, kemudian dari segi yang lainnya,” papar Guntoro.
Untuk mengungkap lebih jauh, Guntoro mengaku dirinya tidak bisa menjelaskan sacara langsung. Dalam kesempatan itu, Guntoro meminta pihak media menggali informasi kepada Satkernya maupun kepada masing-masing PPK nya.
“Hanya mereka yang bisa menjawab, karena ranah itu bukan wilayah saya. Dalam artian wilayah dalam kutip kan,” singgung Guntoro lagi.
Dalam kujungannya tersebut, diakui Guntoro dirinya diminta Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk memantau langsung ke lapangan. Selanjutnya hasil pemantauan yang dilakukan pihaknya akan menjadi bahan laporan kepada Gubernur.
“Dilapangan saya bertemu para camat, polsek, koramil. Pada prinsipnya, mereka saya titipkan karena bagaimana pun proyek ini ada dalam wilayah provinsi Jawa Barat,” jelas Guntoro.
Sejalan dengan proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat, Gubernur meminta semua pihak wanti-wanti agar provinsi dapat mengimbanginya dengan membuka jalur wilayah tengah, barat, selatan yang harus seimbang. “Jadi program ini harus betul-betul kita kawal, tapi pada dasarnya ini semua sudah tersambung,” ungkapnya.(AA/FK/Don)
Beranda »
Daerah
,
Dinas Bina Marga
,
Lipsus
,
pemprovjabar
,
Tasikmalaya
» Khawatir Proyek Molor, Guntoro Singgung Satker PPK PJN
Khawatir Proyek Molor, Guntoro Singgung Satker PPK PJN
Selasa, 17 September 2013 | 13.41
Baca Juga
0 komentar:
Posting Komentar