Beranda » , , , , » Gaguk : Saya Tidak Tertidur, PT. Yala Persada Angkasa Harus Bertanggungjawab

Gaguk : Saya Tidak Tertidur, PT. Yala Persada Angkasa Harus Bertanggungjawab

Selasa, 17 September 2013 | 14.48

(SJO, TASIKMALAYA) Gaguk Supriyatno, ST  selaku Kepala Pengawas Lapangan (Penglap) yang mewakili Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksanaan Jalan dan Jembatan Cipatujah-Kalapagenep-Cimerak,  Moh. Nurul ST, MM saat ditemui Fakta Jabar di kantornya, kawasan Cikalong Tasik Selatan menyatakan,  PT. Yala harus bertanggujawab atas semua kelalaian-kelalaian dalam pekerjaannya, karena perusahaan tersebut sudah terikat kontrak.

Dalam kesempatan itu, Gaguk mengakui, progress fisik sesuai kondisi saat ini sudah berjalan sekitar 14 persen. Apabila dilihat dari sisa waktu yang tersisa, sekitar  115 hari kerja terhitung dari mulai tanggal kontrak tujuh Mei 2013 lalu, memang PT. Yala sudah dapat menekan capaian pada tingkatan 32 % bahkan 40%. “Kalau soal teknis saya paling rewel pak. Karena saya tahu, keterlambatan ini disebabkan tidak adanya bahan material di wilayah Tasik Selatan, dan ini memang sudah di uji melalui laboratorium yang meledakan beberapa sempel”, ungkapnya.

Selain bahan material yang tidak ada, sambung Gaguk, kesiapan alat berat yang disediakan PT. Yala cukup terbatas. “Seperti yang anda pertanyakannya, terkait kurangnya alat berat ini memang benar, dan ini buktinya,” ungkap Guguk sambil menunjukan notulen rapat yang tercatat pada Kamis 5 September 2013 yang lalu.

Darihasil rapat tersebut, dikatakan Gaguk, dirinya sudah menyampaikan pada tingkatan Kepala Satuan Kerja (Satker) Pengelola Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Jabar di Bandung dan Balai Besar di Jakarta. “Dari hasil ini menunjukan bahwa saya tidak tertidur,” singgung Guguk.

Terkait lingkup kerja, sekarang ini yang sedang berjalan rigid beton K-450 yang mana sebelumnya K-350, ini kita lakukan untuk mengejar waktu yang sudah mepet. Adapun uji tes-nya sekarang ini bukan tes kuat tekan, melainkan uji tes kuat lentur.

Selanjutnya untuk Lane Conkrit (LC) lantai dasar, lanjut Gaguk, harus mengunakan aggregate B (pelebaran) dengan pasangan batu. Sedangkan CTB sekarang tengah di trayel mix yang sekarang tengah di uji  juga. “Sekarang kondisinya belum berjalan kerena, sedang di uji Lab dulu,” tambah Gaguk.

Menyikapi soal galian bahu jalan yang saat ini menjadi sorotan, Gaguk mengakui ada perubahan, dengan alasan jalannya sudah berantakan. “Ok, memang sekarang yang menjadi sorotan adalah galian kiri-kanan jalan. Sebelumnya memiliki ketebalan 10 cm, sekarang kita siasati dengan disortir ulang. Kami rubah itu, karena jalan lamanya sudah tidak karu-karuan lagi, makanya aggregate ini saya fungsikan sebagai lapling, jadi sekarang aggregate B jadi repling,”urai Gaguk lagi.

Lebih jauh Guguk menjelaskan, perubahan ini ia lakukan karena kondisinya yang bervariasi. Contohnya, wilayah sebelah kiri ada yang 30 cm, sebalah kanannya ada yang nol persen dan ada juga yang aspalnya terkelupas, jadi lapling untuk normalisasi elevansi.

“Seperti anda ketahui,  jalan dulu seperti apa, nah kalau saya terapkan 10 cm tidak cukup, akhirnya jalan itu di scraf , dan aggrebat B untuk melevel yang ketebalannya tidak 10 cm lagi. Akhirnya kembali pada kondisi  dua % sampai  tiga % aggregate kelas B. Sebagai contoh lagi, yang ruas 30% saya jadikan bervariasi. Variasi dalam artian, masa yang kondisi sudah keras tidak mungkin digali lagi, karena kalaupun digali belum tentu juga lebih baik. Akhirnya tetap yang muncul variasinya”, katanya lagi seraya mengatakan, sisa yang lain ia kembalikan ke panjang. Target awal sepanjang 21 Km, sekarang menjadi 24, 20 Km dengan kelebaran tetap 7 meter. Disinilah ia mengolah, sebab kalaupun dipaksakan ia berpendapat akan mubazir.

Disinggung soal target penyeselaian tepat pada waktunya, Guguk seperti kebingungan. “Sebenarnya kalau bisa berhenti,  lebih baik saya berhenti”, katanya. Dan terkait kondisi proyek yang sangat tidak mungkin selesai dalam tahun ini, dengan demikian sudah sewajarnya pemerintah pusat merubah proyek Jabar Selatan ini menjadi proyek muti year, ungkapnya bernada binggung.(FJ/HJ/CR-1/DN) 

0 komentar:

Posting Komentar

INFO GEDUNG SATE

LIPUTAN KHUSUS

 
Media Group : Jabar Zone | Inohong
Copyright © 2010-2013. SJO NEWS - All Rights Reserved
Creating Website
Bandung Media Citra