(SJO, CIANJUR) - Status pengelola Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jabar, hingga saat ini belum jelas.
Pemkab Cianjur belum dapat mengambil langkah penataan di area candi berundak tertua se-Asia Tenggara itu, kata Wakil Bupati Cianjur, Suranto, Rabu (6/11).
Suranto mengatakan, tindak lanjut hasil penelitian Situs Gunung Padang oleh Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) baru sebatas pemetaan, belum tahap penataan, tidak termasuk status pengelolaan situs.
"Dilakukannya penataan harus jelas dulu pengelolanya, apakah akan dikelola Purbakala, pemerintah provinsi, atau kabupaten. Kalau itu jadi situs nasional berarti dikelola Purbakala, tapi kalau kabupaten, berarti kita yang mengelola," katanya.
Belum dilakukannya penataan terhadap Situs Gunung Padang, dikhawatir pihaknya akan terjadi kerusakan pada batu megalithikum tersebut. Sebab, saat berkunjung ke wilayah tersebut sudah ada pedagang dibagian atas situs.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan kawasan Gunung Padang bisa dipadati rumah penduduk seiring meningkatnya jumlah pengunjung.
"Kalau sudah begitu, nantinya akan sulit untuk dilakukan penataan. Harapan kami penataan ini segera dilakukan salah satunya dengan pembebasan lahan," ungkapnya.
Dia berharap Situs Gunung Padang dapat dikelolah oleh pemerintah pusat karena bisa kerjasama dengan luar luar negeri, sehingga penataan akan semakin baik jika dilakukan penelitian kembali.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Tedy Artiawan, menginginkan pembebasan lahan segera dilakukan untuk melakukan penataan di Situs Gunung Padang. Selain itu, penataan ulang untuk menjadikan situs menjadi daerah wisata.
"Saat ini penataan dari Pemprov baru membangun menara pemantau, jalan atau tangga menuju situs, musola dan toilet. Tinggal kita melakukan pembebasan lahan di sekitar situs," katanya.
Setelah melakukan pembebasan lahan, rencananya beberapa rumah warga dan pedagang yang dekat dengan kawasan situs akan direlokasi. Selain itu, dalam penataan ini tidak luput dari perbaikan jalan menuju situs Gunung Padang.
"Pedagang ini nantinya akan dipindah dekat lapangan parkir dan pengunjung tidak boleh memakai kendaraan ke dalam atau parkir dekat pintu masuk situs. Pengunjung harus berjalan kaki menuju gerbang situs," tandasnya.(cjr)
0 komentar:
Posting Komentar