(SJO, BANDUNG) - keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) melakukan melakukan shutdown atas pemerintahannya ternyata berpengaruh besar pada ekonomi dunia, terutama, perdagangan luar negeri (ekspor-impor)
Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jabar, Deddy Widjaya mengatakan, kondisi terkini di AS itu membuat kinerja ekspor nasional, terutama Jabar, berpotensi menjadi lesu. Menurutnya, apa yang terjadi di AS itu membuat masyarakat negara itu mengurangi kebutuhan konsumtifnya.
"Banyak buyer di AS melakukan penundaan kontrak dengan industri di Jabar. Situasi itu jelas sangat tidak menguntungkan bagi para pelaku usaha yang berorientasi ekspor."
Cukup banyak komoditi dan produk Jabar yang terserap pasar AS. Terutama komoditi tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki, seperti sepatu termasuk produk-produk elektronik.
Jika kondisi ini berlangsung lama maka industri-industri Jabar yang berorientasi ekspor mengalami kerugian. Dia berpendapat, jika situasi ini berlangsung hingga 1 bulan, perkiraannya, kerugian dapat mencapai miliaran Dollar AS.
"Jika AS kolap, tentunya, banyak negara di dunia turut mengalami gejalanya. Artinya, sulit mencari pasar ekspor yang baru, tidak terkecuali bagi Jabar," sahut Deddy. (r22)
0 komentar:
Posting Komentar