(SJO, BANDUNG) Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim membuka secara resmi Latihan Pembentukan Peleton Pemukul Batalyon Infanteri (Yonif) Jajaran Kodam III/Siliwangi bertempat di Mayonif 300 Raider Banjar Kedaton Kabupaten Cianjur, Jum’at (15/11).
Latihan tersebut diikuti oleh lima Peleton (200 prajurit) yang berasal dari lima Satpur Jajaran Kodam III/Siliwangi masing-masing dari Yonif 301/PKS Sumedang, 310/KK Sukabumi, Yonif 312/KH Subang, 315/GRD Bogor dan 320/BP Pandeglang. Latihan akan berlangsung selama satu bulan (15 November s.d. 19 Desember 2013) yang dipusatkan di Yonif 300/RBK Cianjur.
Pangdam III/Siliwangi menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat kepada para prajurit yang telah terpilih untuk mengikuti latihan peleton pemukul. ”Kepercayaan ini tentu saja harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya serta dibuktikan dengan keseriusan dalam mengikuti latihan,” harap Pangdam.
Diungkapkan Pangdam pembentukan peleton pemukul di tiap-tiap Yonif jajaran Kodam III/Siliwangi bertujuan agar Yonif jajaran Kodam III/Siliwangi mempunyai 1 (satu) peleton yang memiliki kemampuan raider guna menunjang pelaksanaan tugas pokok.
Agar tujuan tersebut dapat diwujudkan, menurut Pangdam hasil kegiatan latihan harus dapat diukur melalui beberapa parameter yang telah ditentukan, diantaranya memiliki minimal lima kemampuan dasar, yaitu : melaksanakan pertempuran jarak dekat (Pjd) dengan berbagai bentuk sasaran, memahami dan melaksanakan operasi Raid (penyerangan), baik raid pembebasan tawanan maupun raid penghancuran, melaksanakan operasi mobud secara terbatas, melaksanakan infiltrasi dan eksfiltrasi dalam operasi raid, dan terakhir melaksanakan serbuan gedung.
Pangdam menekankan agar pelaksanaan latihan diupayakan harus mendapatkan nilai tambah berupa peningkatan kemampuan baik pada tingkat perorangan, maupun peleton dalam rangka meningkatkan kesiapan satuan guna menghadapi tugas pada masa-masa mendatang.
Kepada penyelenggara, khususnya para pelatih, Pangdam mengharapkan agar mampu mentransfer berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis kepada para peserta latihan serta mampu memerankan penimbul situasi (bulsi) guna mewujudkan realisme latihan.
”Optimalkan dukungan yang ada, sehingga diperoleh hasil yang maksimal, perhatikan pula faktor keamanan dalam latihan, serta hindari perilaku arogan dan laksanakan ketentuan yang berlaku dalam latihan,” tekan Pangdam.
Turut hadir pada acara tersebut Irdam, Para Asisten, para Kasrem, Dansat dan Kabalak Jajaran Kodam III/Siliwangi. (Pendam III/Siliwangi/DonSc)
0 komentar:
Posting Komentar