(SJO, BANDUNG) - Potensi zakat di Jawa Barat diprediksi menembus angka hingga Rp 40 triliun atau sekitar 20persen potensi zakat nasional yang diperkirakan senilai Rp 200 triliun. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, potensi zakat di Jabar luar biasa.
“Potensi yang besar tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak mampu melalui sistem asuransi berbasiskan zakat. Potensinya sangat hebat, tinggal kesadaran saja untuk memanfaatkan zakat bagi kesejahteraan sosial," kata Heryawan di Bandung, Kamis (14/11).
Ia mengatakan pihaknya akan mengkaji potensi zakat ke dalam mekanisme asuransi sehingga manfaat zakat bisa dirasakan lebih luas lagi.
Menurutnya, potensi zakat yang besar tersebut akan mendatangkan banyak manfaat bila dikelola layaknya asuransi. Dengan potensi zakat yang mencapai Rp40 triliun tersebut, tingkat kesejahteraan sosial masyarakat Jabar akan terangkat.
"Dengan Rp 40 triliun, kita bisa bangun sektor pendidikan, kesehatan, dan lain-lain, luar biasa," katanya.
Mekanisme asuransi berbasis zakat bisa meniru langkah pemerintah pusat melalui pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebagai lembaga jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam BPJS, premi yang dibayarkan masyarakat nilainya kecil, namun manfaatnya bisa dirasakan seluruh masyarakat indonesia. "Begitupun asuransi zakat, orang tinggal membayar zakat dengan nilai yang tidak terlalu besar, namun manfaatnya akan terasa lebih luas," jelasnya.
Bahkan, Heryawan pun mengatakan, asuransi berbasis zakat bisa pula disebut sebagai BPJS Syariah. Diharapkan, melalui asuransi berbasis zakat, akan semakin banyak masyarakat Jabar, khususnya masyarakat tidak mampu yang terbantu dalam mendapatkan berbagai jaminan sosial.
"Lembaga-lembaga zakat yang ada saat ini biarkanlah berkembang dulu. Nanti, setelah semua besar, kita akan gandeng mereka untuk membentuk asuransi berbasiskan zakat," pungkasnya.(r22)
0 komentar:
Posting Komentar