(SJO, JAKARTA) - PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR) berencana menerbitkan obligasi Rp 5 triliun pada 2014. Penerbitan obligasi ini untuk mendapatkan pendanaan mengingat ada obligasi yang sudah jatuh tempo sejak 2011 dan juga ditambah lagi pada 2015.
Direktur Utama BJB, Bien Subiantoro mengungkapkan tahun depan obligasi yang jatuh tempo mencapai Rp 700 miliar. Pada 2015, obligasi yang jatuh tempo nilainya mencapai Rp 1,6 triliun.
"Sehingga, BJB perlu menerbitkan kembali surat utang untuk mendukung penyaluran kredit tahun depan. Obligasi akan diterbitkan secara bertahap sesuai kebutuhan likuiditas," ungkapnya di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Tahun depan, perseroan akan fokus pada kredit pemilikan rumah (KPR), kredit konsumer, kredit pensiun dan kredit pegawai. Selain itu juga BJB akan mengerem pertumbuhan kredit komersial dan kredit mikro untuk menjaga NPL.
"Ini potensi yang rasio kredit bermasalahnya (NPL) kecil," ujar Bien.
Bien mengaku, tahun depan BJB tidak akan begitu agresif seperti tahun sebelumnya. Mengingat kondisi ekonomi yang melambat, perseroan tidak akan membuka kantor cabang penuh yang baru. Perseroan memilih untuk meningkatkan status kantor cabang pembantu (KCP) yang ada dan menambah kantor kas sebanyak 20 kantor kas.
Hingga akhir September 2013, BJB membukukan laba bersih Rp 1,1 triliun. Jumlah ini meningkat 15,9 % bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Total aset perseroan mencapai Rp 75,9 triliun atau naik 12%.
Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun tumbuh 7,3 persen menjadi Rp 56,6 triliun. Sedangkan kredit perseroan tumbuh 34,4 persen menjadi Rp 44,1 triliun.
Sektor mikro tumbuh tertinggi, yaitu sebesar 33,4 persen menjadi Rp 5,4 triliun. Sektor konsumer tumbuh 27,6 persen menjadi Rp 27,8 triliun. Kredit KPR BJB tumbuh pesat, yaitu 188,7 persen menjadi Rp 3,5 triliun. (w21)
0 komentar:
Posting Komentar